Senin, 25 Oktober 2010

Anak Jalanan dan Kota Samarinda

Pernahkah anda berfikir…kalau anda berada pada pilihan yang sulit….tidak memiliki apa-apa…tidak memiliki siapa-siapa…dan tidak ada tempat bagi anda untuk bercerita…mengadu….meminta…bahkan tidak tahu harus bagaimana …harus kemana….tidak ada plihan yang baik atau lebih buruk……????

Tidak dapat saya bayangkan…kalau saya harus mengalami semuanya…..

Saya pernah mengalami salah satunya…itupun pada saat yang berbeda.

Berada di Jakarta…tapi tak punya sedikitpun….bahkan untuk menelpon ke telpon umum….apalagi minta kiriman uang…karena saya juga pada saat itu…tidak punya rekening….

Hanya saja saya memiliki teman-teman yang sama nasibnya…..sehingga saya merasa kaya dan tetap gembira…sambil menunggu peluang…untuk dapat pulang ke samarinda………..

Banyak orang yang mengalami kesulitan luarbiasa dalam hidupnya…bahkan pilihan mati adalah lebih baik daripada hidup……

Tapi banyak pula orang yang memilih tetap hidup…dengan beberapa pilihan…yang harus dipilih….karena tidak dapat memilih hal yang lebih baik…..maka bisa saja pilihan terburuk menjadi pilihan terbaik…………

Masalahnya…bukan pada bisa memilih……tetapi memang tidak ada pilihan………

Menjadi anak jalanan, misalnya. bukanlah pilihan yang baik bagi kita atau siapa saja…tetapi pilihan itu harus diambil…karena tidak ada pilihan yang lebih baik……

suatu hari saya harus menangis…karena ada anak kecil…anak jalanan…disodomi anak jalanan yang lebih besar..di sudut taman…ditengah malam di kota samarinda…kota saya sendiri…yang kaya dengan hasil alamnya……

Menjadi anak atau manusia yang tak diinginkan (anak jalanan) dalam sebuah perkembangan kota (pembangunan) yang melaju dengan pesat….siapa yang mau…..menjadi anak haram pembangunan (anak jalanan)….bukanlah pilihan hidup yang menyenangkan……

Tapi mereka ada….terus bertambah….entah darimana datangnya….karena penduduk asli kota samarinda..hampir tidak ada…..dan siapa yang mendatangnya……..

Dalam 3 tahun jumlah anak jalanan, pengemis, orang cacat…semakin banyak jumlahnya bukan hanya di kota samarinda…..tapi di beberapa kota disekitarnya………..padahal saya yakin…di samarinda….sangat sedikit anak-anak yang terlahir cacat…sejak puluhan tahun yang lalu….sekarang secara tiba-tiba jumlah orang cacat bertebaran di jalan yang raya………

Dan orag samarinda…paling sedikit memberi uang ke mereka 1.000 ,-rupiah hingga 20.000, rupiah banyangkan berapa pendapatan mereka…melebihi pekerja kasar…atau yang halus…di samarinda…….

Bukankah…rupanya menjadi anak/orang jalanan (pengemis, pengamen dsb) sangat mengiurkan juga…

Saya bisa katakan tidak mungkin orang cacat…tidak punya kaki dan tangan…mampu berjalan puluhan kilometer menuju tempat istirahatnya…kalau tidak ada yang mengantarnya…………..

Dan saya sering berpapasan dengan pengendara bermotor di pagi hari dari pukul 5.30-06.00 pagi yang membonceng 3 orang cacat di motornya ke tempat pangkalannya…simpang lampu merah, pom bensin…di depan pasar….dan menjemput mereka kembali diatas pukul 10 malam………….

Saya hanya inin menyampaikan bahwa sesungguhnya…fenomena anak jalanan….harus sesegera ditindak lanjuti….solusinya bukan dikembalikan pulang kekampung halamannya…toh mereka juga datang kembali…naik pesawat malah…atau diberikan pembinaan oleh satpol PP atau yang lebih tinggi diatasnya…kemudian tidak punya konsep pemecahannya…dan mereka dilepaskan lagi…begitu terus dan seterusnya………..

Barangkali…kita semua mau berfikir….untuk secara bersama-sama menata semuanya….tidak hanya pemerintah kota samarinda tetapi melibatkan seluruh penduduk kota untuk dapat menciptakan…kota samarinda yang bersih…indah dan tertip…………………..):

Tidak ada komentar:

Posting Komentar