Minggu, 24 Oktober 2010

Empat Realita Kehidupan


“Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.
(Srt. Luqman ayat 33).


Ketahuilah ! wahai orang-orang yang mabuk,sombong, lupa lagi sesat! Kalian telah tengelam dalam Lumpur dunia, dan keinginanmu untuk menyesatkan manusia dengan mengambarkan bahwa Lumpur itu adalah sumber kebahagian, itu hanyalah upayamu untuk menghibur dirimu.
Jika engkau bisa merubah empat hakikat realita, lakukanlah apa yang engkau kehendaki :

Pertama : Kematian, kalian takkan mampu mengubah atau menghilangkan dari kehidupan manusia. Jika orang-orang beriman menganggap kematian itu sebagian perubahan tempat tinggal saja, maka menurutmu itu adalah kemusnahan yang abadi.

Kedua : Kelemahan,kelemahan manusia yang disertai oleh kebutuhan-kebutuhan yang tak terbatas jika kamu beriman maka melalui iman kondisi ini akan membawa kita untuk bergantung kepada sang Maha Kuasa – dan melalui kekafiran kamu akan menjadikannya sebagai ketidakberdayaan yang mutlak,tanpa dukungan dan tempat bergantung.

Ketiga : Kefakiran, kefakiran manusia ini menjadi sarana untuk menuju kelumbung kekayaan sang Maha Kaya seraya memohon kepada-Nya – tetapi kalian wahai org2 yang mabuk akan dunia menjadikan kefakiran itu kegelapan yang menyakitkan hingga bertambah dan bertambah hingga terperosok ke Lumpur perasaban modern.

Keempat: kemusnahan atau kebinasaan,ketika kemusnahan kesenangann adalah derita yang menyakitan lagi abadi – maka tidak ada yang baik dalam kesenangan yang tidak abadi.sementara dalam keimanan kemusnahan adalah jalan untuk mendapatkan kenikmatan yang kekal dan abadi. Menjadikan kemusnahan dan binasa ini sebagai sarana meninggalkan dosa dan penyesalan.

Dan orang yang selalu melihat kematian menghantui … dan yang terbungkus ketidak berdayaan … dan dikelilingi kemiskinan dari setiap penjuru … dan yang berada dalam perjalanan terus menerus, … sesungguhnya akan mudah ditipu dengan kebohongan kalian seperti orang mabuk.sesungguhnya apa yang mereka namakan kebahagian hidup itu ialah sumber dari kesulitan-kesulitan dari segala aspek … dan apa yang mereka maksud dengan kebahagian itu mungkin bisa dicapai dengan syarat membunuh kematian atau sepenuhnya melalaikannya … membuang ketidak berdayaan atau dalam kesombongan yang besar … dan menolak kefakiran atau kegilaan total serta dengan keabadian hidup dengan menghentikan roda kehidupan.

Semoga Allah membangunkan kita dari tidur kealpaan yang disangka dalam keadaan terjaga padahal kita terporosok kedalam tidur yang paling dalam – dam membawa kita menuju keterjagaan dan menyembuhkan dari kegilaan dunia yang memberikan khayalan.

Terjemah Risalah Nur Said Nursi (Mathnawi al-Nuriya hal,442-443)



Penjelasan: ketahuilah hakikat realita kehidupan itu ada empat kematian, ketidak berdayaan, kefakiran dan kemusnahan atau kebinasaan. Olehnya itu janganlah tertipu oleh lumpurnya dunia sebab keempat realita diatas tak bisa kita pungkiri , sesungguhnya kebahagian yang ditawarkan syaitan sumber dari malapeta dan kebahagian yg ditawarkannya mungkin tercapai bila mampu membunuh 4 realita tadi dan itu tak mungkin hanya dengan iman kita mampu menghadapi empat realita tersebut. (Penerjemah.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar