Minggu, 24 Oktober 2010

Rekayasa Lalulintas Malah Bikin Macet

Banyak kemacetan karena peletakkan rambu dan lampu lalulintas yang tidak sesuai.






Rekayasa lalulintas yang diterapkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dinilai tidak sesuai dengan kondisi jalan di Jakarta yang semakin semrawut. Tidak sedikit kemacetan justru disebabkan karena peletakkan rambu dan lampu lalulintas yang tidak sesuai.

Pengoperasian lampu lalulintas (traffic light) dan rambu putaran (u turn) yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini, malah membuat kendaraan bertumpuk dan menjadi penyumbang kemacetan.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, tidak mengelak bila rekayasan lalulintas saat ini banyak yang tidak sesuai dengan kondisi jalan yang ada.

Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya mengaku tengah mengkaji ulang seluruh sarana dan fasilitas lalulintas yang telah ada.

"Bukan hanya lampu lalu luntas saja. Akan dilakukan secara menyeluruh terhadap sarana dan fasilitas seperti u turn bahkan pintu tol," ujarnya, Senin 25 Oktober 2010.

Menurut Udar, salah satu upaya yang telah dilakukan adalah penutupan terhadap 36 perputaran jalan. Terutama yang keberadaannya memotong jalur busway.

Di antaranya putaran jalan di bawah jembatan Glodok, Jakarta Barat, Jalan Daan Mogot depan Samsat dan Jembatan Baru, depan mal Pejaten Village Pasar Minggu.

Kepala Subdit Dikyasa Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Katon Pinem meminta agar pihak Dishub DKI Jakarta segera melakukan evaluasi terhadap rekayasa lalu lintas seperti rambu-rambu dan penutupan putaran (u turn).

"Saat ini banyak rekayasa jalan yang sudah tidak sesuai dengan kondisi makin banyak kendaraan di Jakarta," ujarnya.

Tidak hanya itu, lanjut Pinem, pihaknya juga masih menunggu kepastian penutupan sejumlah pintu tol Semanggi dan Tebet. "Kita dan Dishub DKI sudah sepakat, sekarang tinggal dari Jasa Marga saja yang memutuskan kapan akan segera direalisasikan. Kita beri target 6 bulan paling lambat," tegas dia.

Dia berharap dengan adanya penutupan pintu tol dapat mengurai penumpukan kendaraan yang kerap kali malah menimbulkan kemacetan khususnya di jalan protokol.

Menurutnya, selain penutupan pintu tol salah satu upaya untuk mengurangi kemacetan yakni mempercepat pemberlakuan electronic road pricing (ERP) atau jalan berbayar.

"ERP sudah sangat efektif untuk segera dilaksanakan dengan kondisi saat ini, dimana jumlah kendaraan makin meningkat tajam," ujarnya mengakhiri perbincangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar