Jumat, 29 Oktober 2010

Korban Tsunami Mentawai Capai 394 Jiwa, 312 Hilang








Jakarta
- Korban tsunami di Kepulauan Mentawai terus bertambah. Data yang diperoleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) korban tewas mencapai 394 jiwa.

"Hingga pukul 11.00 WIB korban meninggal 394 orang, hilang 312 orang," kata petugas BPBD, Heri kepada detikcom, Kamis (28/10/2010) malam.

Heri mengatakan, sebagian dari korban tewas telah dievakuasi. Sementara sebagian lainnya sudah dimakamkan.

"Data itu dari 4 kecamatan dan 18 desa," jelasnya.

Heri menambahkan, proses evakuasi mengalami hambatan di lapangan. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti transportasi dan logistik.

"Yang paling penting itu keterbatasan perahu dan sulitnya lokasi korban. Untuk yang paling dekat saja butuh waktu 1 jam paling jauh 4 jam," imbuh Heri.

Selain itu, komunikasi di Kepulauan Mentawai juga tidak berjalan dengan baik. Hanya pada waktu tertentu komunikasi lancar dan tidak terputus.

"Di sini hanya simpati yang bisa komunikasi. Itu juga putus-putus," tambahnya.

Gempa 7,2 SR mengguncang Kepulauan Mentawai, Senin (25/10) kemarin. Tsunami menyapu 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Sikakap, Pagai Utara, Pagai Selatan, dan Sipora Selatan, dilaporkan hilang. Gempa di Mentawai terjadi pukul 21.40 WIB. BMKB mencabut peringatan tsunami sejam kemudian. Esok siangnya baru ketahuan telah terjadi tsunami setinggi 3-7 meter di Kepulauan Mentawai.

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Terus Meningkat

http://image.tempointeraktif.com/?id=30913&width=490

TEMPO Interaktif, Serang – Aktivitas Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda yang memisahkan antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera hingga saat ini terus meningkat. Suara dentuman anak Gunung Krakatau ini bahkan terdengar hingga pesisir Pantai Anyer dan Pantai Cinangka, Kabupaten Serang. Tak hanya itu, anak Gunung Krakatau ini juga sering mengeluarkan asap yang membumpung hingga ketinggian 600–1500 meter.

Menurut Petugas Pemantau Gunung Anak Krakatau, Anton Pambudi peningkatan aktivitas gunung anak Krakatau ini memang meningkat sejak sepekan terahir. “Statusnya waspada,” kata Anton, Jum’at (29/10).

Dalam catatan petugas pemantau, dalam sehari gunung ini tercatat sempat mengeluarkan 117 kali letusan.

Kata Anton, saat ini terdapat kawah baru di sebelah Barat Daya gunung anak Krakatau “Kawah tersebut muncul disebelah kawah lama yang meletus pada Oktober 2008 lalu” katanya.

Salah seorang petugas di Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Cinangka, Kabupaten Serang, Sikin, mengatakan, suara letusan juga disertai hembusan 56 kali, tremor atau gerakan 102 kali, dan sinar api terlihat dua kali dengan warna putih kelabu menggumpal, vulkanik dangkal 61, serta vulkanik dalam 12. “Ketinggian luapan gumpalan asap mencapai 400 hingga 700 meter” ujar Sikin.

Data di Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau yang terletak di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupatem Serang, selama Juli 2010 lalu mencatat telah terjadi aktifitas dari Gunung Anak Krakatau sebanyak 4.228 kali.

Aktivitas gunung itu yakni 717 kali gempa vulkanik dangkal (VA), 2.269 gempa vulkanik dalam (VB), 1 kali gempa tremor, 43 kali, dan 1.181 hembusan. Bahkan Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau ini juga mencatat adanya gempa tektonik disekitar Perairan Selat Sunda yang mencapai 17 kali.

Detik-detik Letusan Merapi

Gunung Merapi. REUTERS/Beawiharta

TEMPO Interaktif, Yogyakarta -Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta merilis kronologi letusan Gunung Merapi yang terjadi Selasa (26/10/2010). BPPTK mencatat sejak pukul 17.02, gunung Merapi mulai mengeluarkan awan panas. Arah luncuran awan panas ke sektor barat-barat daya dan sektor selatan tenggara.

Terjadinya luncuran awan panas beberapa kali terekam pada menit-menit berikutnya
dengan durasi waktu antara 2 menit hingga paling lama terjadi selama 33 menit. Pada pukul 18.54 aktifitas awan panas mereda.

"Indikasinya sudah sangat jelas, Merapi menepati janjinya, itulah sebabnya saya meminta petugas di pos pengamatan untuk mundur. Kami sampaikan informasi ke Satlak Penanggulangan Bencana masing-masing kabupaten segera membunyikan sirine tanda bahaya," kata Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi, Kementerian Sumber Daya Mineral di Kantor BPPTK, Selasa (26/10).

Pemantauan secara visual melalui kamera CCTV yang terpasang di bukit Plawangan Kaliurang, tidak bisa dilakukan karena cuaca buruk dan terhalang kabut tebal. Kondisi malam hari yang gelap gulita itu membuat pengamatan tak bisa optimal dilakukan dengan bantuan kamera pemantau. Energi letusan Merapi kali ini cukup besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa di tahun sebelumnya seperti tahun 2006 lalu.

Petugas di pos pengamatan melaporkan mendengar ada suara gemuruh pada pukul 18.45 dari Pos Jrakah dan Pos Selo dan terjadi suara dentuman tiga kali. Bahkan dilaporkan dari pos pengamatan Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membubung ke atas setinggi 1,5 kilometer dari puncak.

”Masa krisis Merapi masih belum lewat, kami terus melakukan pemantauan dari alat seismik masih bisa memantau,” kata dia.

Mengenai penyelamatan warga yang diperkirakan terjebak saat terjadi luncuran awan panas, secara pribadi Surono merasa sedih bahkan dirinya sempat menangis karena sudah memberikan peringatan sebelumnya.

"BPPTK sudah merekomendasikan daerah mana saja yang aman, bukan polisi yang harus mengawasi. Masa krisis belum lewat, radius awan panas belum terpantau karena cuaca tak memungkinkan pemantauan visual,” kata dia.

Selasa, 26 Oktober 2010

Info Banjir di Jakarta Terbaru

Info Banjir di Jakarta Terbaru - Hujan deras yang mengguyur Ibu kota sejak sore hari hingga malam hari, Senin 25 Oktober 2010, menyebabkan banjir terjadi di hampir semua wilayah Jakarta. Info Banjir di Jakarta Terbaru mengatakan bahwa beberapa warga di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terpaksa harus mengungsi di sebuah masjid. Hal ini dialami oleh warga satu RW di Rawa Barat yang harus mengungsi di masjid Nurul Iman.

Banjir yang mulai menggenangi daerah tersebut mulai naik hingga setinggi satu meter sejak pukul 19.00 WIB. Salah seorang warga mengakui bahwa banjir seperti ini memang kerap kali dirasakan warga di wilayah ini. Dadang, 62 tahun, mengatakan, "Saya sekeluarga mengungsi di masjid sampai banjir telah surut."

Meskipun telah mengungsi, namun beberapa warga masih ada yang was-was dengan keamanan rumah mereka yang ditinggalkan. Banyak tangan-tangan usil yang tidak akan tinggal diam mengambil kesempatan di dalam kesempitan seperti ini. Untuk mengantisipasinya, beberapa pemuda berinisiatif untuk mengamankan daerah mereka dengan cara melakukan ronda malam dan sesekali mamantau Info banjir di Jakarta terbaru yang beredar.

Selain itu, akibat banjir yang menggenangi kecamatan Kebayoran, maka jalan dari arah Blok S menuju Jalan Kapt. Tandean pun mengalami kemacetan yang sangat panjang.

Macet dan cuaca ekstrim
Hujan lebat akibat cuaca ekstrim membuat Jakarta terancam kemacetan parah, selain potensi tenggelamnya sejumlah kawasan di Ibukota. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga kini belum memperoleh solusi jitu menangani masalah tersebut.

Padahal, survei dan penelitian Institut Teknologi Bandung (ITB) menyimpulkan sedikitnya 60 titik di Jakarta, khususnya Jakarta Utara, rawan amblas akibat penurunan tanah mencapai 116 sentimeter (1,6 meter) selama delapan tahun.

Pada 2050 diperkirakan empat kecamatan di Jakarta Utara akan tenggelam. Hal ini akan terjadi jika pemerintah tidak mengantisipasi pembangunan di ibukota.

Salah penyebabnya pemerintah dinilai tidak tegas dalam pembatasan pembangunan dan pengambilan air tanah pada sejumlah daerah di Ibukota yang dekat laut. Akibatnya, jika hujan mengguyur sebentar saja, maka wilayah di Jakarta terlanda banjir. Kanal Banjir Timur (KBT) tampaknya tak mampu mengatasi bencana tahunan yang kerap melanda Jakarta ini.

Cuaca ekstrim akan memperparah kondisi ancaman itu karena sebagian kawasan Jakarta akan kerap diguyur hujan lebat, dengan angin kencang, dan kilatan petir. Kepala SubBidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrim BMKG, Kukuh Ribudiyanto, mengatakan kondisi ini akan terjadi hingga memasuki musim hujan, sekitar akhir November.

"Ini siklusi transisi, akan terjadi hujan lokal, siang menjelang malam hari. Hujan deras bisa turun dua hingga tiga jam. Potensi angin kencang dan puting beliung tentu ada," ujar Kukuh.

Terkait semua peristiwa alam yang terjadi ini, Badan Meteorologi, Geofisika dan Klimatologi (BMKG) telah menginformasikan kepada Pemerintah DKI Jakarta agar siaga, dan siap mengatasi cuaca ekstrim sejak jauh hari.

Banjir Jakarta Kian Parah, Foke Dianggap tak Punya Terobosan

Macet dan banjir di sekitar Mampang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Banjir menggenangi jalan-jalan di Jakarta semalam, menyebabkan kemacetan luar biasa. Jakarta ternyata tidak mengalami kemajuan selama empat tahun terakhir.

"Jakarta memprihatinkan, Jakarta tidak bergerak empat tahun terakhir," ujar Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra, ketika ditanyai tentang banjir semalam, di Jakarta Selasa (26/10).

Menurut Azyumardi, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo alias Foke, saat ini tidak berani mengambil terobosan. Fauzi dinilai terlalu legalistik (berpaku pada aturan) dalam menyelesaikan persoalan Jakarta.

"Ikut aturan boleh saja tapi tetap harus mengambil terobosan," kata Azyumardi. Pada kepemimpinan sebelumnya, banyak terobosan yang diambil. Meskipun awalnya dinilai kontroversial, seperti pemagaran Monas dan busway. Tetapi pada akhirnya semua menikmati manfaatnya.

Namun, dengan kepemimpinan DKI Jakarta saat ini, belum ada langkah yang berani untuk menangani masalah banjir dan kemacetan. Slogan yang diusung pada saat mencalonkan diri, 'Serahkan Jakarta Pada Ahlinya', ternyata belum menampakkan hasil. "Tidak terbukti, kita masih menunggu," kata Azyumardi.

Jika hanya selalu mengikuti kerangka hukum saja, tanpa terobosan, Jakarta akan tetap seperti ini. Bahkan pada tahun-tahun mendatang fasilitas umum akan semakin banyak yang kualitasnya menurun. Sebab harus menunggu proses birokrasi untuk bisa memperbaikinya. "Kalau fasilitas rusak nanti kualitas manusianya juga rusak. Jadi cepat marah," Azyumardi mengingatkan.

Senin, 25 Oktober 2010

Anak Jalanan dalam Masalah Sosial

Anak jalanan sering kali menjadi sorotan oleh para peneliti masalah sosial, khususnya di kota kota besar seperti jakarta, bandung, medan, semarang, yogyakarta, serta surabaya. pemerintah sendiri belum bisa mengatasi masalah sosial tentang anak-anak jalanan ini. Menurut Kepala Seksi Pelayanan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta, Ani Suryani mengakui, menyelesaikan persoalan anak jalanan memang bukan pekerjaan mudah. Pola pikir para orangtua dari kalangan ekonomi bawah ini masih menempatkan anak sebagai salah satu pencari nafkah.
“Kami berikan modal usaha, habis. Misalnya, mau usaha gorengan, dikasih kompor, dan lain-lain, malah dijual. Katanya untuk makan. Mereka maunya yang instan. Mindset ini yang susah diubah. Kami perlu waktu,” kata Ani kepada Kompas.com, di sela-sela pendataan dan identifikasi anak jalanan, di perempatan Coca-cola, Jakarta Utara, Kamis (21/1/2010).

Pembinaan kepada para orangtua, ternyata juga belum membuahkan hasil. “Pelatihan, pembinaan, dianggap buang-buang waktu. Kadang, anak yang kami bina, dijemput orangtuanya. Katanya daripada gini, mending cari duit. Susah memang,” kata Ani lagi.

Lalu apa solusinya? Salah satu yang sudah berjalan, menurut Ani, mengoptimalkan peran Rumah Singgah. Di DKI terdapat 37 titik rumah singgah. “Tapi ya itu, orangtua tidak suka, anaknya baru sebentar sudah ditarik, dieksploitasi untuk cari uang,” ujar Ani Suryani.

Para penyuluh Dari Rumah Dhuafa menemukan beberapa hal dalam kejiwaan anak anak jalanan ini yang berbeda dari anak pada umumnya terutama mengenani mindset hidup mereka cendrung ga punya tujuan hidup yang jelas dan maunya sesuatu yang bersifat instan. inilah program rumah dhuafa dalam bidang pembinaan anak anak jalanan

Senandung Lirih Anak Jalanan / Voice of Street Children

oo kamu ketahuan pacaran lagi dengan si dia......
oo................................................. dan yg anak² kecil dengan suara memelas: mas om beri sedekah sedikit saja untuk saya.

si senandung suaranya begitu keras dan tanpa beban. dan sang anak kecil² yg meminta minta begitu lusuh dan letih
sejenak aq pandang wajah lusuh mereka dan kondisi pakaian yg alakadarnya,namun sesekali mereka tersenyum lepas sesama teman tanpa keterpaksaan di raut wajah mereka.
aw begitu lapang dada mereka walau harus mencari uang di jalanan di tengah jalan lampu trotoar hmmmfff.
adakah kita menyadari dari mereka ada yg statusnya masih sekolah dan ada yg tidak sekolah sama sekali namun karena keadaan dan atau karena pergaulan atau karena PAKSAAN ORANG TUA !! atau MUCIKARI!!!! (MAKELAR MAFIA ORANG² TERBUANG) atau juga karena kebiasaan teman sekitar jadi mereka terseret akan lingkup jalanan.
HALAL!!! hasil jerih payah dan keringat yg mereka dapat itu yg patut kita acungi jempol.
pernah juga mereka harus kejar kejaran dengan pihak.....*@#$!%$@#$!#*&*&@#.............''!!!! sampai ada yg hampir tertabrak kendaraan hmmfffffff KETERLALUAN ,begitu merananya sampai sampai di kejar kejar seperti layaknya PENCURI !!!,padahal dari hasil bersenandung di jalanan mereka paling mengantongi rupiah sekitar 15rb atau 20rb saja alangkah malangnya.
kalau memang pihak........!@!@#!^%&^*^@!@#^&........... punya INISIATIF dan IDE yg JEMPOLAN !!! kalau mereka melarang para penyanyi senandung lirih lampu trotoar atau anak² kecil ini untuk mencari uang dijalanan beri mereka lowongan pekerjaan yg mereka bisa dan gaji yg lumayan atau beri wejangan pada ORANG TUA mereka agar tiada lagi kata anak jalanan,jangan asal main KEJAR TANGKAP dan BAWA lihat kondisi BOS ia kalian udah banyak gaji atau banyak koneksi sedang mereka hanya bisa MENCARI dan MEMINTA dan bernyanyi. HARUSNYA KITA MEMBUAT HUKUM YG MELARANG ANAK DI BAWAH UMUR UNTUK BEKERJA DAN BERI HUKUMAN PADA ORANG TUA MEREKA YG MENYURUH ANAKNYA YG MASIH KECIL UNTUK BEKERJA. ORANG TUA MACAM APA ITU GILA DAN STREZZ JUGA KOPLO PERGI AJA KE NERAKA KALAU ADA ORANG TUA PUNYA SIFAT BEGITU.
KALAU MEMANG NEGAR INI MEMBERLAKUKAN HUKUM PASAL ANAK DIBAWAH UMUR DILARANG BEKERJA PASTI MASALAH TENTANG ANAK JALANAN TERSELESAIKAN