Jumat, 29 Oktober 2010

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Terus Meningkat

http://image.tempointeraktif.com/?id=30913&width=490

TEMPO Interaktif, Serang – Aktivitas Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda yang memisahkan antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera hingga saat ini terus meningkat. Suara dentuman anak Gunung Krakatau ini bahkan terdengar hingga pesisir Pantai Anyer dan Pantai Cinangka, Kabupaten Serang. Tak hanya itu, anak Gunung Krakatau ini juga sering mengeluarkan asap yang membumpung hingga ketinggian 600–1500 meter.

Menurut Petugas Pemantau Gunung Anak Krakatau, Anton Pambudi peningkatan aktivitas gunung anak Krakatau ini memang meningkat sejak sepekan terahir. “Statusnya waspada,” kata Anton, Jum’at (29/10).

Dalam catatan petugas pemantau, dalam sehari gunung ini tercatat sempat mengeluarkan 117 kali letusan.

Kata Anton, saat ini terdapat kawah baru di sebelah Barat Daya gunung anak Krakatau “Kawah tersebut muncul disebelah kawah lama yang meletus pada Oktober 2008 lalu” katanya.

Salah seorang petugas di Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Cinangka, Kabupaten Serang, Sikin, mengatakan, suara letusan juga disertai hembusan 56 kali, tremor atau gerakan 102 kali, dan sinar api terlihat dua kali dengan warna putih kelabu menggumpal, vulkanik dangkal 61, serta vulkanik dalam 12. “Ketinggian luapan gumpalan asap mencapai 400 hingga 700 meter” ujar Sikin.

Data di Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau yang terletak di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupatem Serang, selama Juli 2010 lalu mencatat telah terjadi aktifitas dari Gunung Anak Krakatau sebanyak 4.228 kali.

Aktivitas gunung itu yakni 717 kali gempa vulkanik dangkal (VA), 2.269 gempa vulkanik dalam (VB), 1 kali gempa tremor, 43 kali, dan 1.181 hembusan. Bahkan Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau ini juga mencatat adanya gempa tektonik disekitar Perairan Selat Sunda yang mencapai 17 kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar